TERNATE – Setelah dua hari menerima teori pemetaan berbasis teknologi, belasan pemuda yang menjadi peserta pelatihan pemetaan, dan perencanaan wilayah kelola rakyat dan perlindungan hutan kampung, Jumat 12 Agustus 2022, diuji hasil belajarnya dengan praktek lapangan.
Lokasi yang dipilih untuk tempat praktek itu adalah kawasan Pulo Tareba, sebuah lokasi perkemahan yang berada di belakang Danau Tolire, Kelurahan Takome Kecamatan Ternate Barat. Medan pada kawasan ini cukup sulit, jalannya menanjak dan menurun dan menyusuri rimbunnya pepohonan dan semak liar di alam bebas, sehingga peserta wajib memiliki stamina yang kuat agar berhasil menentukan titik koordinat menggunakan GPS untuk pembuatan peta.
Dan meski telah menguasi teori, dalam praktek lapangan itu ternyata tak mudah membuat sebuah peta tematik dengan benar.
Praktek lapangan itu bertujuan meningkatkan sumber daya pemetaan partisipatif berbasis komunitas di Maluku Utara, demi mitigasi adaptasi krisis iklim, berupa upaya-upaya resiliensi, perlindungan, dan pemulihan, serta pemanfaatan secara berkelanjutan.
Hal itu disampaikan salah satu peserta bernama Rian Basir (22 tahun) dari Komunitas Kaum Muda Ekologi Biru Estuarian Maluku Utara. Dalam praktek lapangan itu, Rian bersama tiga temannya berhasil membuat lebih dari 20 titik koordinat menggunakan GPS.
Rian mengatakan meski sebelumnya tak punya pengetahuan dan belum pernah bersentuhan dengan GPS, tapi selama mengikuti pelatihan, dia sudah bisa mengoperasikan alat GPS dengan baik dan benar.
Dalam praktek itu, puluhan titik koordinat itu kemudian dimasukan dalam perangkat lunak GPS untuk menghasilkan sebuah peta pelatihan. Tapi dia merasa belum maksimal memahami tahapan-tahapan pembuatan peta dengan teknologi karena banyaknya tools yang harus dikuasai.
“Tapi sedikit-sedikit saya paham, kan tinggal dilatih saja terus-menerus,” ujar Rian.
Berbeda, Manager Staf Lapangan, Perkumpulan Pakativa, Ahmad Rusdi Rasyd mengatakan, kegiatan ini dimulai sejak Selasa 09 Agustus 2022 kemarin, dan akan berakhir pada tanggal 13 Agustus 2022 mendatang.
Lanjut dia, setelah semua tahapan kegiatan selesa, peserta akan diajak untuk menentukan rencana tindak lanjutnya. “Apakah buat peta ditingkat desa ataukah seperti apa, nanti ditentukan bersama,” pungkasnya .