TERNATE – Meski telah berupaya maksimal menyusul mobil pikap yang digunakan oleh petugas Disperindag Kota Ternate untuk membagi-bagikan Sembako bantuan dari Presiden Jokowi, tapi Jamila Nona Hasim, 45 tahun bersama puluhan pedagang di Pasar Higienis Bahari Berkesan dan Pasar Barito Kelurahan Gamalama, akhirnya gigit jari dan hanya bisa mengeluh. Mereka sama sekali tak kebagian.
“Sampai di dekat oto, petugas suruh bale ke tempat jualan, nanti dorang ke tempat jualan baru dorang kase. Tadi banyak orang baku rampas. Torang bale ke tempat jualan baku tunggu sampe jam ini (pukul 15.00 WIT) belum dapat,”kata Jamila.
Paket sembako itu dibagikan sekitar pukul 11.00 – 14.14 WIT, setelah Presiden Jokowi berkunjung ke pasar tersebut.
Jamila dan kawan-kawannya sudah berjualan sayuran di pasar itu sekitar 5- 8 tahun. Karenanya dia merasa dirinya harus mendapatkan bantuan Sembako itu.
Mengenai hal itu Kepala UPTD Pasar Ternate Tengah, Guntur Doa, belum bisa memberikan penjelasan saat disambangi Diahinews.com di kantornya. Dia beralasan sedang kelelahan dan masih pusing karena Sembako yang disiapkan ternyata kuotanya tak sesuai jumlah pedagang.
Beberapa rekannya di dalam kantor itu kemudian mengatakan jumlah Sembako yang disiapkan terbatas. Mereka menjelaskan Sembako itu berasal dari pemerintah pusat.
Amatan Diahinews.com, dalam kantor UPTD Pasar itu, bantuan yang dibungkus dalam tas jinijing berwarna putih dengan tulisan merah itu masih tersisa hampir 30 paket. Tas bertuliskan “Bantuan Presiden Republik Indonesia.” Tas itu berisi 5 kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu dos kecil teh celup sariwangi, 1 kilogram gula dan satu bungkus biskuit.
Sementara Kadis Perindag Kota Ternate Muchlis Djumadil, yang dikonfirmasi terpisah mengatakan kekurangan kuota bantuan Sembako itu bukan salah Pemkot Ternate. Dia mengaku awalnya mendapat informasi bahwa semua pedagang di pasar itu akan mendapatkan bantuan Sembako.
“Dalam penerapannya betul ada bantaun sembako masuk, tapi torang (Kami) tidak tau jumlahnya berapa banyak, tapi datang pedagang yang tong sodorkan itu 700 lebih jumlah pedagang di pasar higienis. Pembagian paket sembako itu dilakukan oleh Petugas Disperindag di pasar dan dibantu oleh personil Korem dan Dinas Peruhubungan,”kata Muchlis di kantornya.
Pemkot Ternate, melalui Disperindag, kata dia, hanya menyodorkan data jumlah pedagang di pasar tersebut. Sementara BLT yang dia ketahui, kuotanya hanya untuk 150 pedagang. Itupun pedagang yang lokasi jualannya dilalui Presiden.
“150 BLT itu di dalamnya itu ada uangnya juga sekitar seratus ribuan lebih kalau saya tidak sala, karena saya juga kurang tahu pasti berapa uangnya di dalam BLT itu,” ujar Muchlis.