TERNATE – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia Maluku Utara (Samurai Malut) bersama Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Indonesia, sekitar pukul 11.16 WIT, Rabu 26 Oktober 2022, menghamburkan 4 karung besar sampah plastik di gerbang masuk Kantor Wali Kota Ternate dalam aksi unjukrasa mendesak Pemkot Ternate membebaskan Kota Ternate dari sampah plastik.
Sampah-sampah plastik itu dipungut dari kolong jembatan di dekat gedung Rusunawa di kawasan pasar di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah.
“Sampah yang dipungut itu dijadikan sebagai representasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab dalam hal perusahaan besar yang memproduksi botol plastik, dan juga pemangku kebijakan, akibatnya mencemari Barangka dan pesisir pantai,” ujar Rakib Badar, 24 tahun, koordinator aksi.
Dia mengatakan pada Selasa 25 Oktober 2022, dia dan rekan-rekannya memungut sampah-sampah plastik di Dua kelurahan di Kecamatan Ternate Utara, yakni di pesisir pantai Ake Gaale, Kelurahan Sangaji dan pesisir Daulasi, Kelurahan Duda-Dufa. Aksi serupa berlangsung di bawah kolong rumah-rumah warga di lingkungan Lelong, Kelurahan Kampung Makassar Timur.
Dalam unjukrasa itu mereka membagikan selebaran yang menjelaskan tentang masalah sampai di Kota Ternate, dan rsiko pencemaran mikro plastik di pesisir laut Ternate.
Selebaran itu ikut menyentil penanganan sampahcdalam program 100 hari kerja pemerintahan Wali Kota-Wakil Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman-Jasri Usman, yang menurut mereka gagal karena sampah tetap menumpuk dalam Barangka dan tak tertangani secara baik.
Menjelaskan dampak sampah mikro plastik, mereka mengutip hasil penelitian yang diterbitkan dalam Jordan Journal Of Biological Science.
Jurnal tersebut menjelaskan, pada tahun 2019 lalu dilakukan pengujian sampel terhadap ikan Kerapu Macan sebanyak 29 ekor, Kerapu Muara 36 ekor, Baronang Lingkis 47 ekor, Ikan Batu 27 ekor, dan Ikan Kakatua 16 ekor. Hasilnya terdapat 594 partikel plastik ditemukan dalam sistem pencernaan ikan-ikan tersebut.
Kandungan mikro plastik ini terdiri fragmen 47,81 persen, mikrobpalstik film 38,22 persen, Foam 2,36 persen, Fiber 7,41 persen, dan Pellet 1,52 persen.