TERNATE – Danau Tolire, baik Tolire besar maupun Tolire kecil adalah kawasan yang disakralkan oleh masyarakat sekitar. Karena itu, pengunjung objek dua pariwisata diminta untuk menyesuaikan perilaku selama berwisata ke sana. Ada dua pantangan yang dijaga secara turun-temurun oleh warga sekitar saat berkunjung ke dua kawasan itu, yakni tidak boleh memakai kaos merah dan membawa nasi kuning.
“Masuk dalam hutan juga tidak boleh bawa nasi kuning,”kata Idhar Anwar, Fanyira Takome, kepada diahinews.com, Minggu 23 Oktober 2022.
Selain dua objek wisata itu, larangan membawa nasi kuning juga berlaku jika berkunjung ke Pantai Sulamadaha.
Tokoh adat berusia 51 tahun itu mengatakan, nasi kuning dilarang karena merupakan makanan dalam ritual warga Takome. Bagi pengunjung lokasi wisata yang melanggar pantangan itu, akan ditegur oleh warga setempat.
Idhar menambahkan, warga Takome mempercayai bahwa membawa nasi kuning ke dalam hutan sama artinya memanggil arwah leluhur warga Takome, seperti halnya cerita tenggelamnya kampung di Danau Tolire besar.
Bagi yang tak percaya dan tak menghiraukan pantangan itu, biasanya mereka akan mendapat masalah. Seperti mendadak sakit dengan sebab yang misterius. “Kalau nasi kuning itu makan di dalam kampung, tidak masalah,”kata Idhar.