TERNATE – Kepala Dinas PUPR Maluku Utara Saifuddin Djuba menegaskan rekanan yang menangani pekerjaan Dinas PUPR pada tahun 2021 dan menyisakan temuan berkisar Rp 6 miliar sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) Perwakilan Maluku Utara, harus membereskan kewajiban sebelum berakhirnya tahun anggaran 2022.
“Memang sudah ada yang sudah bayar, yang jelas Desember ini sudah tuntas semua,”ujar Kepala Dinas PUPR Malut, Syaifuddin Djuba di halaman Kantor Perwakilan Gubernur Malut di Kelurahan Takoma, Ternate Tengah, Kamis, 24 November 2022 kemarin.
Dia mengungkapkan sudah ada dua rekanan yang merespon temuan itu dengan melakukan pembayaran. “Sudah ada yang dibayar, cuman saya tara hafal sih. Yang jelas Desember ini sudah penyelesaian.”
Dia mengungkapkan temuan BPK pada pekerjaan rekanan di Dinas PUPR Malut pada tahun 2021 berkisar Rp 6 miliar.”Temuan ini semuanya dari pihak rekanan, dan pihak rekanan itu ada respon menyelesaikan itu,” jelasnya.
Dia memastikan, jika sampai akhir Desember nanti rekanan terkait belum juga selesaikan temuan itu maka akan diberikan sanksi.
“Temuan itu terdapat di jenis kegiatan pekerjaan jalan dan jembatan tahun 2021 lalu,”ungkap dia.