TERNATE – Kadis Perindag Kota Ternate; Muhlis Djumadil, menolak permintaan konfirmasi yang diajukan wartawan sehubungan dengan dugaan penggelapan uang setoran retribusi senilai Rp 1,3 miliar yang dilakukan oleh seorang perempuan, yang juga staf pada dinas yang dipimpinnya.
Muhlis menolak berbicara sehingga belum diketahui apa alasan dia mempercayakan uang sebanyak itu kepada staf perempuan yang telah berstatus janda itu.
“Aaa.. Saya tidak berkomentar hari ini,”tepis Muhlis saat ditemui di halaman Kantor Wali Kota Ternate, Jumat 26 Mei 2023.
Muhlis mengatakan kasus itu saat ini sedang dalam pemeriksaan Inspektorat Kota Ternate.
“Sekarang kan secara internal ada pemeriksaan Inspektorat,”katanya.
Terpisah, Kepala Inspektorat Kota Ternate; Rohani Panjab Mahli, membenarkan kasus itu sedang dalam proses pemeriksaan Inspektorat.
“Jadi ngoni (wartawan,red) kalau boleh bersabar dulu, karena ini tim sementara periksa, mungkin hari Senin baru kase info lagi,” ucap Rohani usai menghadiri rapat bersama sejumlah dinas dengan BPK Maluku Utara di Kator Wali Kota Ternate sore tadi.
Dia mengaku oknum staf ASN di Disperindag Kota Ternate itu sudah diperiksa oleh Inspektorat.
Pemeriksaan juga sudah dilakukan terhadap Muhlis Djumadil selaku Kadis Perindag Kota Ternate.
Dia mengaku pemeriksaan kasus itu sudah berlangsung selama dua minggu terakhir.
Lebih jauh mengenai hasil pemeriksaan itu, Rohani meminta wartawan bersabar, karena akan disampaikan kepada media pada hari Senin, awal pekan depan.
Informasi yang dihimpun diahinews,com menyebutkan oknum ASN terduga pelaku penggelapan itu adalah staf biasa di Bagian Bendahara Pengeluaran Disperindag Kota Ternate.
Dalam pemeriksaan di Inspektorat, dia membuat pernyataan akan mengembalikan uang tersebut, yang nilainya mencapai Rp 1,3 miliar, bukan Rp 1,5 miliar sebagaimana yang ramai diberitakan.
Uang retribusi itu konon telah dia habiskan untuk gaya hidup glamornya. Dia diduga telah menggunakan sebagian uang itu untuk membeli sebuah unit mobil untuk gaya hidupnya.