TERNATE –Bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan, atau yang dikenal dengan nama Embung, yang dibangun Kelurahan Tafraka Kecamatan Pulau Hiri menggunakan dana APBN sebesar Rp 13.578.391.000, saat ini hampir rampung. Saat ini progres pekerjaan tersebut sudah mencapai 91 persen.
“Kalau tipe, dia tipe Embung tetap. Kemudian luas tampungan airnya itu 2063 meter persegi,”jelas Edi Sukirman, Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku (Pejabat Pembuat Komitmen, Air Tanah dan Air Baku) Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, Senin, 29 Juli 2024.
“Makanya sangat tergantung curah hujan, muda-mudahan curah hujan besar. Jadi embungnya tergantung hujan saja.”
Dia menambahkan setelah menampung air hujan, lalu air itu dialirkan ke reservoir untuk dikelola menjadi air baku, lalu bisa dikonsumsi masyarakat.
Proyek itu dikerjakan oleh CV Akila Putri dan sesuai dokumen kontrak, pekerjaan berlangsung selama 210 hari, dan dimulai tanggal 22 Januari 2024.
Proyek itu ditujukan untuk menjawab permasalahan air bersih di Pulau Hiri. Sebab kualitas air tanah di Pulau Hiri tidak layak minum. Dinas Pudan Tata Ruang Kota Ternate menyebutkan nilai kualitas air tanah di Pulau Hiri berada di angka 500 Total Dissolved Solid (TDS), sehingga tidak layak untuk diminum.(Buyung)