Menu

Mode Gelap

News · 14 Sep 2024 07:03 WIT ·

25 Tahun Status Ibu Kota Terbengkalai, Begini Kata Sultan Tidore Soal Sofifi


 Calon Gubernur Maluku Utara dan sekaligus Sultan Tidore, Husain Alting Sjah berpidato seusai doa bersama di Markas Juang HAS Malut. Foto, Diahinews Perbesar

Calon Gubernur Maluku Utara dan sekaligus Sultan Tidore, Husain Alting Sjah berpidato seusai doa bersama di Markas Juang HAS Malut. Foto, Diahinews

TERNATE – Calon Gubernur Maluku Utara sekaligus Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk memperjelas status Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.

Menanggapi tuduhan bahwa ia menghambat perkembangan Sofifi, Husain menyatakan bahwa dirinya justru merupakan salah satu yang paling berjuang untuk menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

“Siapa sebenarnya yang memperjuangkan Sofifi ? Pertanyaan itu yang saya tanya, satu Maluku Utara ini biar dong paka dada model apa, Husain Alting yang berdiri tegak menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Jadi kalau di luar sana mengatakan saya menghambat Sofifi, saya ingin bertemu untuk bicarakan soal Sofifi,” ujar Husain di Markas Juang HAS Malut pada Kamis malam 12 September 2024.

Sultan menuturkan, ketika Malut sudah menjadi provinsi sendiri, dirinya pernah meminta mantan Penjabat Gubernur Malut dan sekaligus sebagai penguasa darurat sipil kala itu, Abdul Muhyi Effendy untuk menempati Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

Selain itu, Sultan Tidore ke 37 itu juga mengungkapkan, dirinya pernah diundang dalam rapat bersama dengan Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk membicarakan persoalan Sofifi.

“Waktu itu saya memaksakan dia (Abdul Muhyi Effendy) untuk pindah ke Sofifi, jadi alangkah naifnya kalau ada orang mengatakan saya menghambat Sofifi, tidak,” ucap Husain.

Tak hanya itu, Sultan juga mengkritisi kinerja pemerintah provinsi yang selama 25 tahun terakhir gagal mengembangkan Sofifi yang lebih baik, melah melahirkan praktek korupsi dan manipulasi. Sementara Kesultana Tidore dianggap seolah tidak ingin Sofifi menjadi Ibu kota.

“25 tahun kalian (Pemprov) diamanahkan, dikasih gaji dan seterusnya, lalu kalian (Pemprov) mengembalikan ini (Persoalan Sofifi) ke kesultanan, oh tidak bisa, kesultanan tidak diberikan anggaran apa pun untuk ini (Persoalan Sofifi),” tutur Sultan.

Artikel ini telah dibaca 64 kali

Baca Lainnya

Puluhan Miliar Hutang 2024 Dibayarkan Pemkot Ternate Bulan Februari

8 Januari 2025 - 20:47 WIT

DAK Kota Ternate Jeblok: 2024 Rp 37 Miliar, 2025 Hanya Rp 6 Miliar

7 Januari 2025 - 09:31 WIT

Masjid Raya Al-Munawar Ternate Akan Direhabilitasi Tahun Ini

5 Januari 2025 - 22:16 WIT

Bencana dan Musibah di Maluku Utara Selama 2024, 573 Orang Selamat

2 Januari 2025 - 12:13 WIT

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Mikrolet di Maliaro

26 Desember 2024 - 17:51 WIT

Mesin Pompa Gangguan, Tiga Kelurahan di Ternate Barat Tak Terlayani Air Bersih

25 Desember 2024 - 19:41 WIT

Trending di News