TERNATE –Inflasi yang terjadi di Maluku Utara bulan September 2024 sebesar 0,56 persen, dengan pemicu utama adalah naiknya harga ikan segar, seperti ikan cakalang, ikan layang atau ikan sorihi dan ikan lolosi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, dalam rilisnya ke media ini menjelaskan bahwa pemantauan harga kenaikan ikan segar itu dilakukan di Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Ikan-ikan segar itu mengalami kenaikan harga karena pasokan terbatas akibat nelayan tidak melaut.
“Itu terjadi pada periode awal sampai pertengahan bulan September 2024,”jelas dia dalam yang diterima Diahinews pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Sementara inflasi tahunan atau y-on-y Provinsi Maluku Utara tercatat sebesar 3,56 persen, sedangkan Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 2,02 persen. Adapun secara tahun kalender atau y-to-d sebesar 1,83 persen dan Kabupaten Halmahera Tengah inflasi sebesar 0,89 persen.
Lebih lanjut, penyumbang utama inflasi Malut September 2024 secara bulanan atau m-to-m berasal dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,62 persen. Dimana komoditas penyumbang utama inflasi antara lain Ikan Malalugis, Ikan Cakalang, Kangkung, Pisang, dan Ikan Lolosi.
Sedangkan untuk penyumbang utama inflasi Kabupaten Halmahera Tengah adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,28 persen. “Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain Ikan Tude, Sigaret Kretek Mesin (SKM), Ikan Lolosi, Terong, dan Ikan Cakalang,”pungkasnya.(Umam)