TERNATE – Inflasi secara tahunan (year on year) pada bulan Oktober 2024 masih disumbang oleh komoditas beras. Hal ini disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara pada Jum’at 1 November dalam rilis pers
Plt Kepala BPS Malut, Nurhidayat Maskat memaparkan Maluku Utara mengalami inflasi tahunan sebesar 2,20 persen pada Oktober 2024. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober sebesar 107,52.
Nurhidayat juga menambahkan, bulan Oktober 2024 terjadi deflasi bulanan ( mont to month) di Provinsi Maluku Utara sebesar 1,05 persen dan Kabupaten Halmahera Tengah deflasi sebesar 0,61 persen.
“Penyumbang inflasi secara tahunan pada Oktober 2024 untuk level Provinsi Maluku Utara itu 5 terbesarnya adalah yang pertama beras, kemudian sigaret mesin atau SKM, kemudian emas perhiasan, cabe rawit, dan juga ketimun,”ungkap Nurhidayat.
Sedangkan untuk Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) lima komoditas yang menjadi penyumbang inflasi secara tahunan di bulan Oktober, sebut Nurhidayat ada komoditas beras, sigaret kretek mesin (SKM), cabe merah, cabe rawit, dan gula pasir.
“Sebagai catatan bahwa sampai dengan Oktober 2024 komoditas beras masih memberikan andil paling besar dalam penyumbang inflasi year on year di Maluku Utara maupun Kabupaten Halmahera Tengah,”bebernya.
Nurhidayat melanjutkan, untuk komoditas yang memberi sumbangan terhadap deflasi secara bulanan (month to month) pada Oktober 2024 untuk Maluku Utara terdapat, ikan cakalang, ikan malalugis, ikan tuna, dan ikan selar dan bensin.(Umam)