TERNATE –Penjualan produk UMKM di Kota Ternate sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya iven atau agenda berskala nasional yang berlangsung di Kota Ternate. Informasi itu disampaikan oleh
Manager Swalayan Taranoate, Burhanudin Rope, saat disambangi wartawan di tempat yang menjadi pusat penjualan oleh-oleh berbagai produk UMKM di Maluku Utara itu, Jum’at, 8 November 2024, di kawasan bisnis Jatiland di Kelurahan Gamalama, di samping Ditreskrimum Polda Malut.
“Pengunjung swalayan Taranoate ini seperti kita ketahui bahwa, memang 90 persen itu adalah dari luar Kota Ternate. Sehingga dipastikan produk yang terjual ini tergantung event atau situasi kerja,”ucapnya
Bur sapaan singkat Burhanudin mengatakan, dalam kurun tiga bulan terakhir ini pengunjung yang datang dari luar ke Ternate tidak terlalu banyak. Dia menduga hal ini berkaitan dengan bulan November terdapat hajatan Pilkada serentak di Indonesia.
“Nah ini orang banyak sekali yang stand by (menetap) di daerahnya masing-masing. Ini juga mempengaruhi pengunjung yang datang di Kota Ternate,”katanya.
Meski begitu, sampai 3 bulan terakhir penjualan produk UMKM di tokonya masih tergolong normal karena omset dalam sehari bisa 4 sampai 6 juta. Dia berharap iven-iveen besar yang biasanya berlangsung akhir tahun, terjadi juga pada akhir tahun ini.
“Saya yakin dan percaya banyak sekali pengunjung yang datang bulan Desember, kalau di bulan Januari itu akan menurun apalagi bahwa bulan Februari ini sudah masuk bulan Ramadan, maka pengunjungnya makin hari juga akan berkurang,”cakapnya.
Bur menyebut, pada hari-hari terakhir bulan Ramadan tokonya menyiapkan stok profuk UMKM untuk memenuhi permintaan bagi orang mudik, baik dari instansi vertikal maupun perusahaan-perusahaan swasta. Sebab peningkatan penjualan diperkirakan terjadi pada mudik lebaran nanti.
Sementara, produk UMKM yang banyak dibeli pengunjung dari luar Kota Ternate, berupa kaos oblong, kemudian minyak atsiri seperti minyak pala, minyak cengkih, dan minyak kayu putih. Sedangkan produk makanan dan minuman yang jadi pilihan utama adalah, air guraka dan kopi rempah. Sirup buah pala juga menjadi minuman favorit.
“Pengunjung swalayan Taranoate ini seperti kita ketahui bahwa, memang 90 persen itu adalah dari luar Kota Ternate. Sehingga dipastikan produk yang terjual ini tergantung event atau situasi kerja,”ucapnya
Bur sapaan singkat Burhanudin mengatakan, dalam kurun tiga bulan terakhir ini pengunjung yang datang dari luar ke Ternate tidak terlalu banyak. Hal ini karena bulan November terdapat hajatan Pilkada yang digelar serentak seluruh Indonesia.
“Nah ini orang banyak sekali yang stand by (menetap) di daerahnya masing-masing. Ini juga mempengaruhi pengunjung yang datang di Kota Ternate,”singkatnya.
Bur melanjutkan, namun sampai 3 bulan terakhir penjualan produk UMKM masih tergolong normal karena omset dalam sehari bisa 4 sampai 6 juta. Menurutnya event di Ternate biasanya berlangsung menjelang akhir tahun. Untuk itu diharapkan mudah-mudahan akhir tahun ada beberapa event yang akan digelar.
“Saya yakin dan percaya banyak sekali pengunjung yang datang bulan Desember, kalau di bulan Januari itu akan menurun apalagi bahwa bulan Februari ini sudah masuk bulan Ramadan, maka pengunjungnya makin hari juga akan berkurang,”cakapnya.
Bur menyebut, pihaknya saat akhir-akhir bulan Ramadan akan mempersiapkan ketersediaan produk UMKM bagi orang mudik baik dari Kementerian maupun perusahaan-perusahaan swasta. Sebab peningkatan penjualan diperkirakan akan meningkat pada mudik lebaran nanti.
Sementara, produk UMKM yang banyak dibeli pengunjung dari luar Kota Ternate, sebut Bur biasanya adalah kaos-kaos, kemudian minyak atsiri seperti Minyak pala, minyak cengkih, dan minyak kayu putih. Sedangkan produk makanan dan minuman yang jadi pilihan utama adalah, air guraka dan kopi rempah, kemudian favorit juga ada minuman sari buah pala.(Umam)