Menu

Mode Gelap

Opini · 10 Mar 2025 15:42 WIT ·

KEPEMIMPINAN DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT DI MASYARAKAT


 dr. Liasari Armaijn, MKes Perbesar

dr. Liasari Armaijn, MKes

Kepemimpinan dalam kesehatan masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan program kesehatan. Pemimpin kesehatan masyarakat adalah para ahli di bidangnya yang dapat diandalkan untuk memberikan visi dan komunikasi yang jelas, melalui etos kerja yang menginspirasi dan dedikasi mereka terhadap keunggulan, para pemimpin kesehatan masyarakat dapat memberikan perubahan nyata di tingkat nasional, regional dan lokal. Seorang pemimpin seharusnya dapat menggerakkan sumber daya, mengkoordinasikan upaya, dan memotivasi tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat diterapkan dalam segala bidang termasuk dalam bidang pengendalian penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Karakteristik kepemimpinan yang efektif dalam upaya pengendalian penyakit adalah:

Memiliki visi yang jelas artinya seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai dalam upaya pengendalian penyakit dan strategi yang akan digunakan untuk mencapainya.

Kemampuan komunikasi yang baik artinya seorang pemimpin harus dapat berkomunikasi dengan efektif dengan tim, stakeholder, dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki informasi yang sama dan bekerja menuju tujuan yang sama dalam upaya pengendalian penyakit.

Kemampuan untuk memobilisasi sumber daya artinya seorang pemimpin harus dapat memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit, termasuk sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi.

Kemampuan untuk mengkoordinasikan upaya artinya seorang pemimpin harus dapat mengkoordinasikan upaya pengendalian penyakit dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa semua pihak berupaya bekerja menuju tujuan yang sama.

Kemampuan untuk memotivasi tim artinya seorang pemimpin harus dapat memotivasi tim untuk bekerja dengan efektif dan mencapai tujuan pengendalian penyakit yang telah ditetapkan.

 

 

 

Contoh kepemimpinan yang efektif dalam pengendalian penyakit antara lain program pengendalian HIV/AIDS di Afrika Selatan, program pengendalian polio di India, program eliminasi malaria di Kepualauan Seribu dan program pengendalian infeksi Covid-19.

Adapun tantangan kepemimpinan dalam pengendalian penyakit antara lain: terbatasnya sumber daya baik sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi; kesulitan koordinasi dengan para pihak terkait dan kesulitan dalam memotivasi tim. Selain itu, konflik kepentingan (conflict of interest) merupakan salah satu tantangan penting yang sering dihadapi oleh para pemimpin dalam upaya pengendalian penyakit. Faktor penyebab konflik kepentingan adalah:

Kepentingan pribadi: seorang pemimpin kesehatan masyarakat mungkin memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan pasien atau masyarakat, seperti kepentingan finansial atau kepentingan karir. Contohnya seorang kepala dinas yang merekomendasikan obat-obatan atau pemeriksaan penunjang utama untuk program pengendalian penyakit karena ada kerja sama dengan perusahaan produsen obat atau laboratorium pemeriksaan penunjang penyakit tersebut.

Kepentingan institusional: seorang pemimpin kesehatan masyarakat mungkin memiliki kepentingan institusional yang bertentangan dengan kepentingan pasien atau masyarakat, seperti kepentingan untuk meningkatkan reputasi institusi atau kepentingan untuk meningkatkan pendapatan institusi. Contohnya seorang pemimpin kesehatan masyarakat yang melakukan kegiatan riset atau pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan reputasi perusahaan atau individu yang bekerja sama dengannya.

Kepentingan masyarakat: seorang pemimpin kesehatan masyarakat mungkin memiliki kepentingan masyarakat yang bertentangan dengan kepentingan pasien atau masyarakat, seperti kepentingan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan atau kepentingan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan meskipun hal tersebut tidak selalu sesuai dengan kepentingan pasien atau masyarakat

Untuk itu kepemimpinan yang efektif merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan program pengendalian penyakit. Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki visi yang jelas, kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan untuk memobilisasi sumber daya, kemampuan untuk mengkoordinasikan upaya, dan kemampuan untuk memotivasi tim serta meminimalisir atau menghilangkan konflik kepentingan dalam kepemimpinannya.

 

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

ASPEK ETIK PADA PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT KUSTA

4 Maret 2025 - 15:43 WIT

dr. Liasari Armaijn, MKes

Undangan Pencoblosan Mulai Didistribusikan, Reni: Undangan Bisa Dikirim via Surel

25 November 2024 - 19:37 WIT

Mencegah Komplikasi Diabetes Melitus

7 Agustus 2024 - 10:13 WIT

Adopsi RPATA Untuk Menyelesaikan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintah Daerah

28 Desember 2023 - 16:02 WIT

SELAMAT JALAN, EL

22 Juli 2022 - 06:12 WIT

Talangame: Salah Satu Pelabuhan Tertua di Nusantara

16 Juni 2022 - 16:08 WIT

Irfan Ahmad
Trending di Opini